Borneo FC di Puncak Kontroversi:Wasit Liga Indonesia Selevel Tarkam?
infobola.live – Kualitas wasit di kompetisi sepak bola tertinggi Indonesia kembali menjadi sorotan utama. Kontroversi terbaru muncul dalam laga krusial antara Borneo FC dan Madura United, yang tidak hanya diwarnai drama di lapangan tetapi juga serangkaian keputusan wasit yang dinilai merugikan salah satu pihak. Insiden ini memicu prediksi sinis dari netizen yang ramai-ramai menilai Borneo FC akan menjadi juara liga, berkat “keuntungan” yang diberikan wasit.
Kritik ini menyoroti bahwa, meskipun kompetisi sudah berlabel profesional (Super League), kualitas pengadil lapangan masih dianggap sekelas turnamen tarkam.
Kontroversi Krusial Laga Borneo FC vs Madura United
Dalam laga Borneo FC melawan Madura United, terdapat setidaknya dua momen krusial yang dinilai netizen sangat menguntungkan Pesut Etam dan menjadi bukti inkonsistensi wasit.
1. Pelanggaran Paulo Sitanggang yang Diabaikan
Momen pertama terjadi ketika pemain Madura United, Ki Hirose, dinilai mencoba menghentikan pergerakan Paulo Sitanggang. Netizen menilai pelanggaran itu seharusnya diganjar kartu, karena posisi pemain masuk kategori menjanjikan untuk mencetak gol. Keputusan wasit untuk tidak memberikan sanksi tegas menjadi tanda tanya besar.
2. Insiden Nadeo Argawinata dan Kartu yang Hilang
Momen kedua, dan yang paling disorot, melibatkan kiper Borneo FC, Nadeo Argawinata. Nadeo terlihat secara sengaja melakukan tekel keras terhadap pemain Madura United yang sudah berada dalam posisi one-on-one dan berpotensi besar mencetak gol.
- Keputusan Kontroversial: Berdasarkan regulasi, tindakan tersebut seharusnya berbuah kartu merah, namun faktanya Nadeo tidak menerima hukuman keras, bahkan kartu kuning pun tidak diberikan.
- Aksi Krusial: Meskipun lolos dari kartu, Nadeo berhasil melakukan penyelamatan krusial dengan menepis penalti yang dihasilkan dari pelanggaran tersebut, membuat Madura United gagal menyamakan kedudukan.
Baca Juga : 3 Kandidat Pelatih Timnas Indonesia Pilihan PSSI
Kritik Pedas: Wasit Liga Indonesia Selevel Tarkam ?
Serangkaian keputusan yang dianggap tidak konsisten ini memicu kekecewaan kolektif dari publik. Banyak netizen menilai bahwa kualitas wasit Liga Indonesia masih sering salah dan tidak konsisten, sebuah masalah yang seharusnya tidak terjadi dalam kompetisi yang sudah berstatus profesional.
Sikap kritis ini diperkuat oleh sentimen bahwa adanya tim-tim yang selalu diuntungkan secara berulang. Frasa “ada udang di balik batu” menjadi narasi yang ramai beredar, mendorong netizen memprediksi Borneo FC akan menjadi juara Super League musim ini karena selalu mendapat keuntungan krusial di momen-momen penting.
Desakan Pembenahan untuk PSSI
Kontroversi yang berulang ini menyoroti pentingnya reformasi di tubuh perangkat pertandingan. Para netizen berharap PSSI segera membenahi dan meningkatkan kualitas wasit lokal Indonesia.
Sepak bola Indonesia membutuhkan wasit yang tidak hanya memahami aturan, tetapi juga mampu mengambil keputusan yang konsisten dan adil di bawah tekanan tinggi. Jika tidak, kredibilitas kompetisi akan terus tergerus, dan hasil pertandingan akan terus dipertanyakan oleh publik.
