Liga Indonesia Dulu vs Sekarang: Mengapa Kualitas Pemain Asing Era 90-an Dianggap Jauh Lebih “Mewah”?

infobola.live – Pernahkah Anda merasa bahwa atmosfer Liga Indonesia dekade 90-an hingga awal 2000-an terasa lebih “magis” dan kompetitif dibandingkan saat ini? Ternyata, perasaan itu bukan sekadar nostalgia semata. Seorang legenda hidup sepak bola Indonesia baru saja melempar fakta menohok yang diamini banyak pihak: kualitas pemain asing zaman dulu ternyata jauh lebih unggul dibandingkan era modern. Apa yang membuat perbedaannya begitu mencolok?


Vonis Telak: “Jauh Bagus yang Dulu!”

Vonis Telak: “Jauh Bagus yang Dulu!”
Dalam sebuah diskusi terbuka, perbandingan antara legiun asing era lawas dan era sekarang menjadi topik hangat. Ketika ditanya mana yang lebih berkualitas, jawabannya sangat tegas dan tanpa keraguan: “Jauh bagus yang dulu.”

Kata “jauh” di sini bukan sekadar hiperbola. Ada standar kualitas yang dianggap telah menurun seiring berjalannya waktu. Jika hari ini klub-klub sering berjudi dengan pemain yang belum teruji, klub zaman dulu mendatangkan nama-nama yang reputasinya sudah mendunia sebelum menginjakkan kaki di rumput Indonesia.

Baca Juga : Nasib Indra Sjafri di Ujung Tanduk: Ujian Menang 3-0 Melawan Myanmar


Standar Tinggi: Label Timnas dan Alumni Piala Dunia

Faktor utama yang membedakan adalah status para pemain tersebut sebelum direkrut. Dulu, Liga Indonesia adalah destinasi bagi para pemain berlabel Tim Nasional aktif dari negara-negara sepak bola kuat, khususnya Afrika.

  • Bukan Pemain “Kaleng-Kaleng”: Legiun asing yang datang bukan pemain lapis kedua, melainkan pilar utama di negaranya.
  • Koneksi Kamerun yang Mengerikan: Contoh paling nyata adalah gelombang pemain asal Kamerun. Nama-nama seperti Mabuan Kessack dan Jules Onana adalah pemain Timnas Kamerun yang memiliki jam terbang internasional tinggi.
  • Silsilah Kelas Dunia: Fakta menarik terungkap mengenai Jules Onana. Ia bukan hanya sekadar mantan pemain asing, tetapi memiliki garis darah sepak bola elite—ia adalah kerabat dekat (sering disebut paman/kakak) dari Andre Onana, kiper utama Manchester United saat ini.

Mengapa Ini Penting?
Kehadiran pemain sekelas Jules Onana atau Roger Milla di masa lalu menunjukkan bahwa Liga Indonesia pernah memiliki daya tarik luar biasa. Mereka datang membawa mentalitas juara, teknik kelas dunia, dan profesionalisme yang secara langsung mengangkat standar permainan lokal. Bandingkan dengan saat ini, di mana label “mantan pemain Timnas” seringkali hanya menjadi pemanis CV dari masa lalu yang sudah usang.



Sejarah mencatat bahwa lapangan-lapangan di Indonesia pernah menjadi panggung bagi para singa Afrika dan talenta Amerika Latin berkelas dunia. Penurunan kualitas pemain asing saat ini mungkin menjadi alarm bagi operator liga dan klub untuk lebih selektif. Kita merindukan masa di mana pemain asing benar-benar menjadi mentor dan pembeda di lapangan, bukan sekadar pelengkap kuota.

Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda setuju bahwa striker dan bek asing zaman dulu lebih sulit dihadapi daripada sekarang? Tulis opini Anda di kolom komentar!

Leave a Reply

You must be logged in to post a comment.